
MICE adalah singkatan dari Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions, suatu segmen dalam industri pariwisata yang berfokus pada penyelenggaraan berbagai acara bisnis dan profesional.
Berada pada sektor yang terus berkembang, MICE telah menjadi bagian penting dari perekonomian global. Sebab, segmen ini memberikan kontribusi yang signifikan melalui aktivitas bisnis, penyediaan layanan, serta penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor terkait.
MICE mengacu pada penyelenggaraan acara yang tidak hanya berfokus pada aktivitas perhotelan dan pariwisata, tetapi juga kebutuhan korporasi dan profesional.
Industri ini memadukan layanan seperti akomodasi, teknologi digital, transportasi, dan manajemen acara untuk menciptakan pengalaman yang berkesan bagi peserta.
MICE Tourism merupakan salah satu sektor yang paling dinamis dalam pariwisata modern saat ini. Hal ini karena kebutuhan perusahaan dan organisasi untuk mengadakan berbagai acara yang semakin meningkat beberapa waktu terakhir.
Supaya lebih mudah memahami apa itu MICE, ketahui dulu apa saja aktivitas utama yang menjadi bagian dari segmen ini, yaitu:
Pertemuan (Meetings): Aktivitas ini termasuk diskusi formal atau rapat bisnis untuk pengambilan keputusan.
Perjalanan Insentif (Incentives): Liburan sebagai bentuk penghargaan kepada karyawan atau mitra bisnis.
Konferensi (Conferences): Acara untuk berbagi pengetahuan dan inovasi, baik di lingkungan internal maupun mitra.
Pameran (Exhibitions): Tempat untuk melakukan promosi produk atau layanan kepada investor, mitra, maupun pelanggan.
Industri ini melibatkan penyediaan layanan terintegrasi, mulai dari akomodasi hingga teknologi canggih. Pertumbuhan pesat MICE didorong oleh globalisasi bisnis, kemajuan teknologi, serta investasi dalam infrastruktur seperti pusat konvensi dan hotel berbintang.
Menurut ICCA, sektor MICE telah tumbuh 7,5% per tahun dalam dekade terakhir, dengan Asia-Pasifik menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan tercepat. Misalnya, Indonesia telah menjadikan MICE sebagai kontributor utama sektor pariwisata, menyumbang 10% dari pendapatan nasional.
Dalam operasionalnya, MICE Tourism memiliki tugas utama untuk merancang, mengelola, dan menyelenggarakan acara dengan detail dan koordinasi yang tinggi.
Perencanaan dan pelaksanaan acara, mulai dari menentukan tema hingga mengelola pengelolaan logistik, tugas ini memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak.
Penyediaan fasilitas dan teknologi, ini termasuk ruang pertemuan, teknologi audio visual yang mumpuni, serta platform digital untuk acara yang dilakukan secara hybrid.
Pemasaran dan promosi, strategi yang tepat untuk menarik target audiens, termasuk penggunaan media sosial, blog, dan kolaborasi dengan influencer.
Pengelolaan peserta, memastikan pengalaman peserta, mulai dari pendaftaran hingga keberangkatan, berjalan lancar.
Peluang bisnis ini tidak hanya terbatas pada penyelenggaraan acara, tetapi juga mencakup sektor-sektor pendukung yang saling terintegrasi.
Berikut beberapa peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan dalam industri ini.
Penyelenggaraan acara, peluang bisnis ini mencakup perencanaan acara, desain pengalaman, dan layanan teknis seperti penyewaan peralatan audiovisual.
Fasilitas akomodasi dan transportasi, ini termasuk hotel yang dilengkapi dengan fasilitas konferensi dan layanan logistik menjadi pilar penting.
Promosi destinasi, kota atau negara yang mengutamakan sektor pembangunan infrastruktur MICE dapat menarik acara berskala internasional.
Wilayah Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, merupakan wilayah strategis karena investasi besar-besaran dalam infrastruktur yang didukung dengan posisi geografis yang menarik.
Dukungan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama MICE melalui acara berskala besar seperti IMF-World Bank Annual Meetings telah membuka banyak peluang bisnis baru.
Bagi pelaku bisnis yang ingin memanfaatkan peluang bisnis MICE, berikut ini strategi yang dapat dicoba:
Inovasi teknologi, hal ini bisa dilakukan dengan mengintegrasikan alat manajemen acara digital dan solusi hybrid.
Kemitraan dengan pemerintah, kerja sama ini dilakukan untuk mendukung pengembangan destinasi dan meningkatkan visibilitas.
Pemasaran yang tepat sasaran, menggunakan media sosial untuk media promosi dan menjangkau klien serta investor potensial.